Buya Hamka: Profil dan Biografi

Daftar Isi

Profil dan Biografi Buya Hamka, adalah sosok yang patut diteladani dan karyanya akan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus.

Sebagai seorang pecinta sejarah yang juga menaruh perhatian pada sejarah dan pergerakan Islam di Indonesia, sosok Buya Hamka tak henti memikat rasa ingin tahu saya. Buya Hamka, atau Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo. Lahir di Sungai Batang, Sumatera Barat, pada 17 Februari 1908, ia menjelma menjadi ulama besar, sastrawan ternama, sekaligus pejuang Islam yang gigih, meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam sejarah bangsa.

Di tengah gejolak pergerakan kemerdekaan dan pergolakan politik, Buya Hamka bagaikan mercusuar yang memancarkan cahaya pencerahan. Kegigihannya dalam berdakwah, kecerdasannya dalam berfikir, dan keindahan tangannya dalam menulis, menjadikannya sosok inspiratif bagi generasi penerus.

Pendidikan dan Awal Mula Perjalanan Buya Hamka:

Meskipun tidak menempuh pendidikan formal tinggi, Buya Hamka dikenal sebagai autodidak yang haus ilmu. Beliau belajar bahasa Arab secara mandiri dan gemar membaca karya-karya ulama dan pujangga terkemuka. Semangatnya untuk terus belajar dan menggali ilmu menjadikannya seorang pemikir yang kritis dan berwawasan luas.

Anak Buya Hamka yang Hidup dan yang sudah Meninggal Dunia.

Buya Hamka, ulama besar dan sastrawan ternama Indonesia, dikaruniai 10 orang anak. Dari 10 anak tersebut, 3 orang masih hidup hingga tahun 2024, yaitu:

Anak Buya Hamka yang Masih Hidup

1. H. Afifuddin Hamka:

Lahir pada tahun 1923, beliau merupakan anak laki-laki tertua Buya Hamka.

Dikenal sebagai pendiri Universitas Al-Azhar di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Meninggal dunia pada tanggal 20 Juni 2024 di usia 101 tahun.

2. H. Ainiyah Hamka:

Lahir pada tahun 1932, beliau adalah putri perempuan tertua Buya Hamka.

Aktif dalam berbagai organisasi keagamaan dan sosial.

Masih hidup dan sehat di usia 92 tahun.

3. H. Amir Hamka:

Lahir pada tahun 1939, beliau adalah putra bungsu Buya Hamka.

Dikenal sebagai penerus perjuangan Buya Hamka dalam bidang dakwah dan pendidikan.

Masih hidup dan aktif di usia 85 tahun.

Anak Buya Hamka yang Telah Meninggal Dunia

Tujuh orang anak Buya Hamka lainnya telah meninggal dunia, yaitu:

  1. H. Siti Rahamah Hamka (meninggal tahun 1981)
  2. H. Syamsu Hamka (meninggal tahun 1987)
  3. H. Husein Hamka (meninggal tahun 1990)
  4. H. Nafsiah Hamka (meninggal tahun 1992)
  5. H. Idrus Hamka (meninggal tahun 2001)
  6. Hj. Ummi Hamka (meninggal tahun 2008)
  7. H. Hamzah Hamka (meninggal tahun 2013)

Peran Buya Hamka sebagai Ulama dan Pemikir Islam:

Pandangan-pandangan Buya Hamka yang kritis dan reformis tentang Islam seringkali menuai kontroversi. Beliau menyerukan pembaharuan pemikiran Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui tulisan dan ceramahnya, Buya Hamka membahas berbagai tema, mulai dari tafsir Al-Quran, hukum Islam, hingga persoalan sosial kemasyarakatan.

Karya-karyanya seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" dan "Di Bawah Lindungan Ka'bah" tak hanya sarat pesan moral dan nilai-nilai keislaman, tetapi juga bernuansa sastra yang tinggi. Buya Hamka membuktikan bahwa Islam dapat dikaji dan dipahami dengan cara yang indah dan mudah dimengerti.

Buya Hamka: Pejuang Islam yang Gigih dan Tak Gentar:

Buya Hamka tak hanya berdakwah lewat kata-kata, tapi juga melalui tindakan nyata. Beliau aktif berorganisasi dan berjuang melawan penjajahan Belanda. Pernah menjadi pemimpin Muhammadiyah dan turut mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Buya Hamka menunjukkan komitmennya yang kuat untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dan memperjuangkan keadilan sosial.

Buya Hamka: Warisan Intelektual yang Berharga:

Buya Hamka meninggalkan warisan intelektual yang sangat berharga bagi Indonesia. Pemikiran dan karyanya terus dipelajari dan dikaji hingga saat ini. Beliau menjadi teladan bagi umat Islam untuk senantiasa belajar, berjuang, dan berkarya untuk kemajuan Islam dan bangsa Indonesia.

Penutup:

Sebagai seorang pecinta sejarah, saya terinspirasi oleh semangat Buya Hamka dalam memadukan ilmu agama, sastra, dan perjuangannya untuk bangsa. Beliau membuktikan bahwa seorang ulama tak hanya mampu berdakwah, tetapi juga dapat menjadi pemikir kritis, sastrawan ulung, dan pejuang yang gigih.

Buya Hamka adalah sosok yang patut diteladani dan karyanya akan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus.

Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang sosok Buya Hamka, dan menginspirasi pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemikiran dan karyanya.

Posting Komentar